Selasa, 08 Juli 2008
Free Download E-Book Forex
cara : file dapat didownload melalui badongo, Zshare, Rapidshare, Easy-share, Megaupload dan DepositFiles
pilih salah satu dari semua itu,bila ada problem,pilih lainnya
1. Apa Itu Forex
2. Tutorial Forex Dasar
3. Trik Trading Forex
4. E-book Teknikal
5. Forex Trading
6. Economic Indicator
7. Analisa Forex Standar Dengan Time Frame
8. Analisa Forex Elliot Fibo
9. The Candlestick
10. 123 System
11. Fibonacci e-book
12. Penjelasan Fundamental Analist
13. E-book Teknikal Market
14. Explosive Profit
15. Hour MACD Forex Strategi
16. Analisa Forex Managemen Psikologi Trading
17. Guide to Effective Daytrading
18. Mark Douglas Trading
19. Position Sizing
20. Planning Your Trade
Selamat Membaca n Belajar.....
Kita Tunggu Di Fredom Money With Forex....
Jumat, 04 April 2008
Nilai Kesuksesan
“Cheng Gong De Jia Zhi”
Di sebuah sekolah, seorang guru mendapat pertanyaan dari salah seorang muridnya yang paling kritis. "Guru, apakah kami semua nanti bisa sukses?" Sang guru tersenyum mendengar pertanyaan itu. Tak lama, ia mengeluarkan uang senilai seratus ribu dari kantongnya. "Hayoo, siapa yang mau uang ini?" Semua anak berebutan mengacungkan tangannya. Uang senilai itu bagi mereka sangat besar.
Tiba-tiba, sang guru melipat-lipat dan meremas uang itu hingga kucel dan tidak karuan bentuknya. Ia pun berujar lagi, ”Hayoo, siapa yang mau uang ini?” Walaupun merasa heran dengan kelakuan gurunya, murid-murid tidak peduli, mereka kembali mengacungkan jarinya, sambil berteriak ”Saya… saya... saya....” Semua serempak mengajukan diri untuk mendapatkan uang itu.
Melihat antusiasme muridnya, sang guru kemudian menjatuhkan uang tersebut ke lantai dan menginjak-injak uang itu hingga kecil, tidak karuan dan kotor. Mendapati gurunya melakukan hal itu pada uang tersebut, sebagian murid melongo. Mereka tak tahu apa maksudnya sang guru menginjak-injak uang yang nilainya sangat besar bagi mereka itu. Guru pun kembali bertanya, ”Hayoo, siapa yang masih menginginkan uang ini?”
Ternyata, meski uang itu menjadi jelek, kumal, dan bahkan bercampur sedikit lumpur yang berasal dari injakan sepatu guru, masih banyak murid yang antusias mendapatkan uang tersebut. ”Aku, Guru… aku....”
”Kalian tetap saja mau dengan uang ini? Kalian tidak melihat betapa uang ini sangat kucel, jelek, kumal dan bau?”
”Jelek itu kan hanya bentuknya saja, Guru. Tetapi saja uang itu nilainya seratus ribu,” jawab murid-murid yang tetap antusias meminta gurunya memberikan uang itu.
Sang guru pun kemudian berujar, ”Kalian benar. Meskipun sudah tidak karuan bentuknya, uang itu tetap berharga dan kalian tetap ingin memilikinya. Nah, jika tadi ada pertanyaan, apakah semua bisa sukses? Jawabannya sama seperti nilai uang ini. Dalam proses menuju ke arah kesuksesan, kalian pasti akan mengalami berbagai ujian dan cobaan, mungkin mengalami jatuh, diinjak, dan dilecehkan. Walaupun begitu, nilai diri kalian tidak akan berubah. Semua tergantung kalian sendiri, bisa menjaga nilai yang ada dalam diri kalian atau tidak. Jika kalian mampu menghargai diri sendiri dan menentukan nilai diri, dengan keyakinan, kerja keras dan semangat pantang menyerah, maka sukses pasti kalian dapatkan.”
Pembaca yang budiman,
Tak peduli berbagai ujian, cobaan, halangan, dan tantangan yang menghadang, jika kita punya satu nilai dalam keyakinan dalam diri, bahwa sukses adalah hak saya, maka jalan kesuksesan pasti akan selalu terbuka.
Karena itu, seberat apa pun perjuangan yang kita lakukan, seganas apa pun padang gurun yang kita harus lewati, setinggi apa pun gunung yang akan kita daki, seluas apa pun samudra yang kita seberangi, tetaplah pelihara semangat ”Success is my right!”. Tanamkan dalam diri, dan teruslah bekerja keras untuk mewujudkan semua mimpi. Harta tak ternilai itu ada dalam diri Anda. Perjuangkan!!!
Manusia Optimis Vs Manusia Pesimis
Le guan zhe yu bei guan zhe
ORANG OPTIMIS BUKANLAH ORANG YANG KARENA MELIHAT JALAN MULUS DI HADAPANNYA, TETAPI ORANG YANG YAKIN 100% DAN BERANI UNTUK MENGATASI SETIAP TANTANGAN YANG MENGHADANG.
Ada 2 macam manusia dalam menyikapi hidup ini, satu sikap orang yang pesimis dan ke-dua adalah orang yang bersikap optimis.
Tipe pertama orang pesimis, bagi orang pesimis kehidupannya lebih banyak dikuasai oleh pikiran yang negatif, hidup penuh kebimbangan dan keraguan, tidak yakin pada kemampuan diri sendiri, kepercayaan dirinya mudah goyah dan mudah putus asa kalau menemui kesulitan atau kegagalan, selalu mencari alasan dengan menyalahkan keadaan dan orang lain sebagai proteksi untuk membenarkan dirinya sendiri, padahal di dalam dirinya dia tahu bahwa betapa rapuh mentalnya, orang pesimis lebih percaya bahwa sukses hanyalah karena kebetulan, keberuntungan atau nasib semata.
Tentu orang dengan sikap mental pesimis seperti ini, dia telah mengidap penyakit miskin mental, jika mental kita sudah miskin, maka tidak akan mampu menciptakan prestasi yang maksimal dan mana mungkin nasib jelek bisa dirubah menjadi lebih baik.
Tipe ke 2 adalah orang optimis, bagi orang yang memiliki sikap optimis, kehidupannya didominasi oleh pikirannya yang positif, berani mengambil resiko, setiap mengambil keputusan penuh dengan keyakinan dan kepercayaan diri yang mantap. orang optimis bukanlah karena melihat jalan mulus di hadapannya, tetapi orang yang mempunyai keyakinan 100% dalam melaksanakan apa yang harus diperjuangkan, orang optimis tahu dan sadar bahwa dalam setiap proses perjuangannya pasti akan menghadapi krikiil -krikil kecil ataupun bebatuan besar yang selalu menghadang!
Orang optimis siap dan berani untuk mengatasi masalah atau kesulitan yang merintanginya, Bahkan disaat mengalami kegagalan sekalipun tidak akan membuat dia patah semangat, karena dia tau ada proses pembelajaran disetiap kegagalan yang dia alami.
Tentu orang yang punya sikap mental optimis demikian adalah orang yang memiliki kekayaan mental. dan Hanya orang yang mempunyai kekayaan mental, yang mampu mengubah nasib jelek menjadi lebih baik.
Jika anda, saya dan kita semua secara bersama-sama mampu membangun kekayaan mental dengan berkesinambungan, mampu menjalani hidup ini dengan optimis dan aktif, tentu secara langsung akan berpengaruh pada kehidupan kita pribadi serta kehidupan keluarga, dan dari kehidupan keluarga -keluarga yang semangat, optimis dan aktif akan mempengaruhi kehidupan masyarakat secara luas, yang pada akhirnya akan menjadi kekuatan sinergi sebagai kontributor dalam membangun Indonesia sekaligus mengembalikan jati diri bangsa! Kalau bukan kita yang membangun Indonesia, lalu siapa?
by : Andrie Wongso
Tidak Ada Jalan Yang Rata Untuk Sukses
Di pagi hari buta, terlihat seorang pemuda dengan bungkusan kain berisi bekal di punggungnya tengah berjalan dengan tujuan mendaki ke puncak gunung yang terkenal.
Konon kabarnya, di puncak gunung itu terdapat pemandangan indah layaknya berada di surga. Sesampai di lereng gunung, terlihat sebuah rumah kecil yang dihuni oleh seorang kakek tua.
Setelah menyapa pemilik rumah, pemuda mengutarakan maksudnya "Kek, saya ingin mendaki gunung ini. Tolong kek, tunjukkan jalan yang paling mudah untuk mencapai ke puncak gunung".
Si kakek dengan enggan mengangkat tangan dan menunjukkan tiga jari ke hadapan pemuda.
"Ada 3 jalan menuju puncak, kamu bisa memilih sebelah kiri, tengah atau sebelah kanan?"
"Kalau saya memilih sebelah kiri?"
"Sebelah kiri melewati banyak bebatuan." Setelah berpamitan dan mengucap terima kasih, si pemuda bergegas melanjutkan perjalanannya. Beberapa jam kemudian dengan peluh bercucuran, si pemuda terlihat kembali di depan pintu rumah si kakek.
"Kek, saya tidak sanggup melewati terjalnya batu-batuan. Jalan sebelah mana lagi yang harus aku lewati kek?"
Si kakek dengan tersenyum mengangkat lagi 3 jari tangannya menjawab, "Pilihlah sendiri, kiri, tengah atau sebelah kanan?"
"Jika aku memilih jalan sebelah kanan?"
"Sebelah kanan banyak semak berduri." Setelah beristirahat sejenak, si pemuda berangkat kembali mendaki. Selang beberapa jam kemudian, dia kembali lagi ke rumah si kakek.
Dengan kelelahan si pemuda berkata, "Kek, aku sungguh-sungguh ingin mencapai puncak gunung. Jalan sebelah kanan dan kiri telah aku tempuh, rasanya aku tetap berputar-putar di tempat yang sama sehingga aku tidak berhasil mendaki ke tempat yang lebih tinggi dan harus kembali kemari tanpa hasil yang kuinginkan, tolong kek tunjukkan jalan lain yang rata dan lebih mudah agar aku berhasil mendaki hingga ke puncak gunung."
Si kakek serius mendengarkan keluhan si pemuda, sambil menatap tajam dia berkata tegas "Anak muda! Jika kamu ingin sampai ke puncak gunung, tidak ada jalan yang rata dan mudah! Rintangan berupa bebatuan dan semak berduri, harus kamu lewati, bahkan kadang jalan buntu pun harus kamu hadapi. Selama keinginanmu untuk mencapai puncak itu tetap tidak goyah, hadapi semua rintangan! Hadapi semua tantangan yang ada! Jalani langkahmu setapak demi setapak, kamu pasti akan berhasil mencapai puncak gunung itu seperti yang kamu inginkan! dan nikmatilah pemandangan yang luar biasa !!! Apakah kamu mengerti?”
Dengan takjub si pemuda mendengar semua ucapan kakek, sambil tersenyum gembira dia menjawab "Saya mengerti kek, saya mengerti! Terima kasih kek! Saya siap menghadapi selangkah demi selangkah setiap rintangan dan tantangan yang ada! Tekad saya makin mantap untuk mendaki lagi sampai mencapai puncak gunung ini.
Dengan senyum puas si kakek berkata, "Anak muda, Aku percaya kamu pasti bisa mencapai puncak gunung itu! Selamat berjuang!!!
Tidak ada jalan yang rata untuk sukses!
Sama seperti analogi Proses pencapaian mendaki gunung tadi. Untuk meraih sukses seperti yang kita inginkan, Tidak ada jalan rata! tidak ada jalan pintas! Sewaktu-waktu, rintangan, kesulitan dan kegagalan selalu datang menghadang. Kalau mental kita lemah, takut tantangan , tidak yakin pada diri sendiri, maka apa yang kita inginkan pasti akan kandas ditengah jalan.
Hanya dengan mental dan tekad yang kuat, mempunyai komitmen untuk tetap berjuang, barulah kita bisa menapak di puncak kesuksesan.
Salam sukses luar biasa!
Andrie Wongso
www.andriewongso.com
Masa Depan Ada di Masa Lalu
Saya pernah membaca kalimat motivasi: “Your past doesn’t equal your future” atau “Masa lalu Anda tidak sama dengan masa depan Anda”. Maksud dari pernyataan ini adalah apa pun yang terjadi di masa lalu kita tidak menentukan masa depan kita.
Benarkah demikian?
Dulu saya menerima sepenuhnya pernyataan di atas. Dengan kata lain saya hakulyakin bahwa penyataan ini benar-benar benar. Namun, sekarang saya justru berpikir sebaliknya. Saat ini, saya tahu bahwa masa lalu sama dengan masa depan atau masa depan ada di masa lalu.
Nah, bingung,
Kesimpulan ini saya dapatkan setelah memikirkan secara mendalam berbagai kasus yang pernah saya tangani dan juga pengalaman hidup serta perubahan yang terjadi pada begitu banyak alumnus pelatihan Supercamp Becoming a Money Magnet dan The Secret of Mindset yang saya selenggarakan.
Ceritanya begini. Jika masa lalu tidak sama dengan masa depan, lalu mengapa ada begitu banyak orang yang sulit mencapai impian mereka? Mengapa mereka, yang telah berusaha sedemikian keras alias melakukan massive action melakukan sangat banyak upaya, membaca banyak buku sukses, ikut berbagai pelatihan pengembangan diri, masih saja tetap sulit berhasil?
Sebaliknya, mengapa ada orang yang tidak perlu membaca buku, tidak usah dengar kaset motivasi, nggak pernah ke berbagai seminar, dan hanya dengan upaya yang sedikit, eh… mudah sekali mencapai sukses yang mereka inginkan.
Dari hasil perenungan saya akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa masa lalu seseorang sama dengan masa depan mereka. Jika tetap berpegang teguh pada pernyataan bahwa masa lalu tidak sama dengan masa depan maka kalimat ini perlu sedikit dimodifikasi.
Saya akhirnya menambahkannya menjadi, “Masa lalu tidak sama dengan masa depan, bila kita mengembangkan kesadaran diri untuk berpikir dan bertindak dengan prinsip kekinian.”
Lha, kamsud… eh.. maksudnya apa lagi nih?
Maksudnya begini. Dari berbagai kasus yang saya telaah, saya menemukan bahwa hampir semua tindakan kita, saat ini, dipengaruhi oleh kesimpulan akibat pembelajaran berdasar pengalaman hidup kita di masa lalu, baik itu pengalaman positif maupun pengalaman negatif. Dengan kata lain, selama kita tidak mengembangkan kesadaran diri untuk bisa berpikir dengan prinsip kekinian maka kita akan selalu beroperasi dengan “automatic pilot”. Sebenarnya di dalam pikiran kita tidak mengenal masa lalu maupun masa depan. Yang ada hanyalah masa sekarang.
Saya akan berikan contoh agar bisa lebih jelas.
Baru-baru ini saya menangani mahasiswa dari
Dari mana ia belajar respon seperti ini? Sudah tentu dari masa lalunya. Di masa lalu, saat ia masih SD ternyata ia pernah dipermalukan di depan kelas saat diminta membaca puisi. Pengalaman traumatik ini yang akhirnya membuat ia seperti sekarang ini.
Seorang wanita cantik, menarik, pintar, berusia sekitar 30-an, memegang posisi kunci di perusahaan tempat ia bekerja, ternyata masih jomblo alias belum punya pasangan. Kok bisa, ya?
Banyak pria mapan yang menyenanginya. Dan, ia juga suka pada mereka. Bahkan, ia telah menjalin kasih secara serius dengan beberapa pria itu. Namun, selalu putus di tengah jalan. Nggak pernah sampai ke pernikahan.
Selidik punya selidik ternyata wanita ini berasal dari keluarga broken home. Orangtuanya berpisah saat ia masih berusia lima tahun. Ternyata, perpisahan ini meninggalkan luka yang membekas cukup dalam di hatinya. Saat itu ia menyimpulkan bahwa kehidupan rumah tangga adalah sesuatu yang menyakitkan.
Namun, ada juga orang yang telah beberapa kali mengalami kegagalan tapi ia tetap bisa bangkit dari kegagalan itu dan akhirnya berhasil mencapai impiannya. Saat ditanya mengapa ia bisa begitu gigih dan yakin dalam memperjuangkan impiannya ia menjawab, “Saya berasal dari keluarga miskin. Ayah saya selalu berpesan bahwa tidak ada orang yang gagal asalkan ia mau terus berusaha, belajar dari kegagalannya, dan terus berjuang. Prinsip ini yang saya pegang teguh.”
Ia tidak membiarkan apa yang dialaminya sekarang menghentikan langkahnya. Yang menjadi pendorong semangatnya adalah pesan ayahnya, yang ia dapatkan sewaktu ia masih kecil dulu.
Nah, Anda jelas sekarang?
Tadi saya mengatakan bahwa masa lalu tidak sama dengan masa depan, bila kita mengembangkan kesadaran diri untuk berpikir dan bertindak dengan prinsip kekinian. Untuk bisa membuat masa depan tidak sama dengan masa lalu maka kita perlu mengembangkan kesadaran diri. Kesadaran ini yang membuat kita bertindak tidak lagi berdasar “data base” atau “program” pikiran akibat pengalaman masa lalu namun berdasar kondisi kita saat ini. Inilah yang saya maksudkan dengan prinsip kekinian.
Prinsip kekinian menyatakan bahwa saat ini (kini) adalah titik awal dari langkah kehidupan yang akan kita tempuh. Kita beroperasi dengan pengetahuan, pengalaman, pemahaman, prinsip hidup, dan kebijaksanaan yang berhasil kita kembangkan hingga saat ini. Kita tidak membiarkan masa lalu mendikte hidup kita. Kita mengenang masa lalu hanya sebagai sejarah hidup kita. Kita belajar dari masa lalu dan menjadi lebih bijaksana.
Nah, saat merenung mengenai kesadaran, kebijaksanaan, dan masa depan… eh.. tiba-tiba saya mendapat email dari kawan saya, Eric Gotana, melalui milis Money Magnet. Apa yang Eric tulis sejalan dengan yang sedang saya pikirkan. Dan, atas seizin Eric saya mengutip dan sedikit memodifikasi tulisannya.
Masa depan sama dengan masa lalu karena kita "tidak bebas" menjalani kehidupan di dunia sebagai akibat dari ketidaksadaran kita.
"Tidak bebas" menjalani hidup maksudnya tidak bebas menjadi diri kita sendiri karena rasa takut seperti takut dosa, takut karma buruk, takut salah, takut berakibat buruk dan takut-takut lainnya yang dibenarkan oleh pikiran kita.
Pada contoh di atas, mahasiswa yang takut bicara di depan umum dan wanita yang susah dapat jodoh (baca: takut menikah) menjalani hidup dengan “tidak bebas” akibat penjara mental yang dibangun oleh pikiran mereka, untuk melindungi mereka dari hal-hal “negatif”, menurut pikiran itu sendiri.
Ketidaksadaran ini disebabkan oleh karena pikiran kita merekayasa (baca: menafsirkan secara subjektif) kebenarannya sendiri dan secara terus menerus berputar-putar di dalam lingkaran sebab-akibat yang diciptakannya sendiri.
Ketidaksadaran membuat kita tidak sadar akan adanya:
- kebenaran, karena kita terkekang oleh "kebenaran" dan "ketidakbenaran" menurut penafsiran pikiran kita.
- keadilan, karena kita terkekang oleh "keadilan" dan "ketidakadilan" menurut penafsiran pikiran kita.
- surga, karena kita terkekang oleh "surga" dan "neraka" menurut penafsiran pikiran kita.
- karma baik, karena kita terkekang oleh "karma baik" dan "karma buruk" menurut penafsiran pikiran kita.
-keberlimpahan, karena kita terkekang oleh "kekayaan" dan "kemelaratan" menurut penafsiran pikiran kita.
- kebahagiaan, karena kita terkekang oleh "kebahagiaan" dan "ketidakbahagiaan" menurut penafsiran pikiran kita.
Hanya melalui kebijaksanaan kita mampu bebas dari jerat "benar" dan "tidak benar" menurut pikiran sehingga mampu melihat apa yang ada secara jernih. Kebijaksanaan hanya muncul ketika kita memutuskan untuk menjadi sadar.
Pada saat kita telah benar-benar sadar maka masa lalu tidak sama dengan masa depan, masa depan tidak ada di masa lalu, masa depan adalah hasil pencapaian yang diraih melalui perencanaan yang matang berdasar peta kehidupan yang kita rancang sendiri, secara hati-hati dan saksama, berdasar kesadaran kita pada saat itu.
Filosofi Modal NOL !!!
Saat ini, masih banyak sekali orang yang ingin menjadi pengusaha, selalu mengeluhkan tentang kesulitan memperoleh modal. Sebab, kebanyakan memang orang-orang masih beranggapan bahwa modal harus selalu dalam bentuk uang. Modal harus berupa hal yang bisa digunakan untuk membeli sesuatu yang kita perlukan untuk memulai usaha. Modal harus bisa diputar untuk mengembangkan usaha. Modal harus ini, modal harus itu.
Hasilnya? Karena merasa modal (baca: uang) belum cukup, kadang seseorang tak berani membuka usaha. Padahal, berbagai buku, tulisan, laporan, berita, hingga berbagai cerita dalam berbagai forum diskusi, seminar, dan workshop, telah menyebut bahwa modal tak harus dalam bentuk uang. Banyak kisah sukses pengusaha yang memulai dari nol.
Memang, hal ini seperti sesuatu yang aneh dan nyaris tak masuk akal bagi sebagian orang. Bagaimana bisa memulai usaha dengan tanpa uang sama sekali? Nol itu jelas-jelas bukan suatu angka yang bisa digunakan untuk membeli apapun. Nol itu adalah angka yang kosong melompong, bagaimana mungkin kita bisa memulai usaha tanpa memiliki sesuatu apapun?
Betul. Jika itu pola pikir yang dianut adalah pola pikir yang biasa-biasa saja. Tapi, bagi sebagian besar pengusaha sukses yang mengatakan dirinya memulai usaha dari nol itu, sebenarnya angka nol itu ada filosofi besar di baliknya yang membuatnya bisa menjadi pengusaha sukses. Apa itu?
Perhatikan angka nol. Bentuknya bulat lonjong, tanpa terputus. Pada satu sisi itulah angka yang bisa dikatakan sebagai simbol bahwa kita—tidak bisa tidak—selalu akan saling tergantung satu sama lain. Semakin kita bisa saling bekerja sama dengan orang lain, kesempatan menjadi pengusaha pun akan semakin terbuka lebar. Itulah mengapa angka nol adalah satu bentuk angka yang utuh dengan garis tidak terpisah.
Lantas, mengapa bentuk angka nol selalu lonjong memanjang ke atas, bukan bulat penuh atau lonjong ke samping? Ini adalah filosofi hubungan kita dengan Tuhan. Kita bisa menjadi seorang pengusaha harus selalu mengingat ke atas. Bahwa, kita bisa sukses maupun gagal itu selalu ada dalam koridor kekuasaan Tuhan. Dan, Tuhan pun sudah mengatakan, Dia tak
Yang ketiga, inilah yang paling penting. Sadarkah bahwa nol itu adalah sebuah singkatan dari kata tolong-meNOLong? Inilah inti dari mengapa seseorang dengan modal nol bisa menjadi seorang pengusaha sukses. From zero to hero, begitu banyak orang menyebut jika seseorang yang memulai dari bawah dan dari nol bisa menjadi seorang pengusaha sejati.
Kekuatan tolong menolong inilah yang menjadi kekuatan inti dari modal yang sesungguhnya. Modal (uang) seberapa pun besarnya tidak akan bisa membuat kita sukses jika tidak ada unsur saling tolong menolong ini. Modal seperti inilah yang akan membantu kita menjadi pengusaha dalam arti sesungguhnya. Misalnya Anda memiliki keinginan berwirausaha di bidang makanan. Anda tak punya peralatan masak, bisa saja Anda meminta bantuan pada orang yang memilikinya bukan? Atau Anda belum mahir memasak, Anda pun bisa minta tolong pada relasi yang jago masak untuk diajak bekerja sama membuat masakan yang laku dijual.
Atau Anda ingin usaha jual beli barang. Jika Anda sudah dipercaya atau Anda bisa menjaga nilai kejujuran dalam diri, maka saat membeli barang modal dagangan pun kadang kita ditolong, misalnya bisa mendapat dengan mencicil. Atau, bahkan tak jarang yang bisa bayar belakangan. Bukankah ini salah satu bentuk tolong menolong yang sangat ampuh dampaknya untuk memudahkan kita menjadi pengusaha?
Jika misalnya kita mempunyai satu ruangan kosong di rumah, mengapa tidak mencoba memanfaatkannya dengan sistem tolong menolong ini? Ajak kerja sama tukang cukur rambut misalnya. Ia bisa diajak join dengan kita bantu tempatnya, mereka buka usahanya. Hasilnya, bisa di-share berdua dengan bagi hasil yang sudah disepakati sebelumnya. Dengan begitu, ruangan nganggur bisa menghasilkan, dan siapa tahu ini bisa jadi cikal bakal usaha salon yang lebih besar. Bukankah ini sebuah keindahan dari filosofi tolong menolong?
Konon, orang Tionghoa yang kebanyakan sukses menjadi pengusaha, juga menganut prinsip nilai saling tolong menolong ini. Karena itu, biasanya tali persaudaraan mereka sangat kuat. Tak heran, jika banyak perusahaan keluarga yang berkembang pesat di tangan para pengusaha Tionghoa ini.
by: pembelajar.com
Rabu, 26 Maret 2008
Trading dengan Time Frame
by : belajarforex. com
Kalau diperhatikan baik-baik maka Anda akan menemukan bahwa pada berbagai grafik yang ditampilkan digunakan berbagai time frame yang berbeda. Kadang digunakan timeframe D1 (daily) atau kadang digunakan H1 (1 jam). Apakah maksudnya? Nah dalam trading, seringkali Kita tidak hanya cukup menggunakan satu grafik saja untuk satu mata pasangan mata uang yang dimana Kita bertrading. Adalah bijaksana melakukan trading dengan multiple time frame.
Penggunaan time frame yang beragam akan membantu Kita untuk menentukan 2 hal yaitu:
· Trend global jangka panjang yang sedang terjadi
· Waktu yang tepat untuk melakukan eksekusi Buy/ Sell
Kedua hal diatas merupakan bagian krusial dalam bertrading. Bayangkan jika Anda tidak mengetahui trend jangka panjang yang sedang terjadi. Dan karena grafik 1 jam atau 15 menit Anda menunjukkan trend sedang mengarah ke downtrend lalu Kita membuka posisi sell. Sementara padahal trend dalam jangka panjang menunjukkan harga sedang mengalami kenaikan. Nah apakah yang akan terjadi?
Dalam jangka waktu singkat (beberapa jam kedepan) apabila analisa teknikal Anda cukup valid mungkin posisi Anda akan profit namun tidak jika Anda menahan posisi Anda hingga berhari-hari misalnya. Dikarenakan dalam trend harian harga menunjukkan arah naik maka secara perlahan posisi profit Anda akan segera berubah menjadi minus. Celakanya lagi apabila Anda tidak menggunakan Stop Loss maka besar kemungkinan Margin Call akan terjadi. Sampai disini kerepotan besar akan segera datang termasuk efek-efek sosial yang timbul karena Anda mengalami loss.
Nah disinilah pentingnya Kita menggunakan multiple time frame dalam bertrading. Kebanyakan trader menggunakan time frame yang lebih besar untuk menentukan trend jangka panjang seperti 4h (4 jam) atau D1 (harian). Sedangkan untuk menentukan pengambilan posisi maka Anda memerlukan time frame yang lebih pendek bisa 15M (15 minutes) atau juga H1 (1 jam). Nah perkara mana yang digunakan, semuanya bergantung dengan cara trading Anda. Setiap orang memiliki siklus trading yang berbeda-beda.
Swing Trader, Day Trader and Scalper
Seperti telah diterangkan diatas bahwa setiap orang memiliki siklus tradingnya sendiri-sendiri. Beberapa orang dikarenakan keterbatasaan waktunya tidak dapat melihat harga setiap saat (seperi Saya…) sehingga memilih untuk bersikap lebih pasif seperti layaknya kebijakan seoarang Warren Buffet.
Swing Trader merupakan mereka yang memutuskan trading dengan cara yang pertama.
Selanjutnya mereka akan mencari waktu yang tepat untuk membuka posisi. Caranya adalah dengan menunggu grafik H1 berada pada arah yang sama dengan D1. Artinya jika D1 menunjukkan arah naik maka Swinger akan menunggu waktu dimana H1 juga menunjukkan arah yang naik. Setelah itu posisi Buy pun dilakukan. Ketika mereka masuk maka biasanya mereka akan menentukan berapa target profit mereka. Rata-rata trader dengan tipe seperti ini akan mengejar target profit di atas 100 points sehingga membutuhkan beberapa hari hingga beberapa minggu untuk mencapainya.
Hal lainnya yang perlu diketahui adalah para Swinger ini bahkan tidak segan-segan melakukan aksi counter trend hanya untuk mengambil pembukaan posisi. Misalnya ketika harga sudah mencapai daerah jenuhnya (katakanlah Overbought) maka mereka tidak takut untuk mengambil posisi Sell meskipun trend kenaikan belum berakhir. Anggapan mereka adalah demi menghemat waktu dikarenakan mereka kebanyakan tidak menyukai memantau grafik mereka terus-terusan. Itu sebabnya mereka memiliki modal yang cukup besar untuk menahan pergerakan harga demikian dengan asumsi bahwa tidak lama lagi harga akan bergerak turun meskipun pada saat ini masih sedang dalam trend naik.
Kelebihan dari bertrading dengan model seperti ini adalah pertama ada pada analisa yang relatif lebih mudah. Perlu diketahui bahwa semakin besar time frame yang Kita gunakan maka akan semakin mudah bagi Kita untuk memprediksi pergerakan harga. Sebaliknya semakin kecil time frame yang digunakan maka akan semakin sulit bagi Kita untuk memprediksi pergerakan dengan benar. Hal ini dikarenakan dengan time frame yang lebih kecil grafik seringkali lebih bergerigi (whipsaw) sehingga sulit membaca trend utamanya.
Kemudahan lainnya adalah pada sisi tekanan psikologis. Dikarenakan para Swinger menggunakan time frame yang lumayan besar maka biasanya mereka tidak perlu memantau pergerakan grafik setiap jam atau setiap menit. Cukup hanya sekali dalam satu hari pun tidak masalah. Akibatnya mereka akan lebih nyaman secara psikologis dan terhindar dari tekanan pasar di setiap pergerakannya. Well happier life, isn’t it? Dan dengan alasan yang sama mereka pun biasanya dapat melakukan aktivitas sehari-hari mereka selain trading dengan baik.
Kekurangannya? Tentu saja ada! Kekurangan yang paling mendasar dalam bertrading dengan pola Swing seperti ini adalah di permasalahan modal. Anda tidak dapat melakukan Swing trading hanya dengan modal $500! Dikarenakan Stop Loss yang dikenakan cukup panjang maka biasanya mereka membutuhkan modal yang tidak sedikit untuk bertrading. Paling tidak $2000. Itu pun sudah sangat minimal sekali. Belum lagi jika mereka bermain tidak cukup hanya dengan 1 lot saja untuk satu kali pembukaan posisi, maka modal yang disertakan bisa mencapai beberapa kali lipat mulai $4000 bahkan hingga puluhan ribu Dollar.
Persoalan kedua dalam swing trading adalah ada pada kesempatan yang diperoleh. Seringkali para Swinger ini tidak dapat membuka posisi sementara trader tipe lain seperti Day Trader atau Scalper dapat menangguk keuntungan pada pergerakan yang ada. Penyebabnya adalah kesempatan bagi para Swinger jauh lebih sedikit dibanding para trader tipe lain. Itu disebabkan mereka harus menunggu harga berada pada kedua titik ekstrim untuk membuka posisi. Ketika harga sedang bermain di garis mediannya (garis tengah) maka mereka tidak dapat melakukan apa pun selain menunggu. Pekerjaan yang membosankan!
Day Trader merupakan trader dengan model harian. Biasanya trader tipe ini akan membuka posisinya dan menutup dihari yang sama. Paling lama hanya dalam kisaran beberapa hari dan sangat jarang melewati minggu yang berjalan. Maksudnya sebisa mungkin mereka akan menutup posisi mereka sebelum awal minggu berikutnya dimulai. Jadi jika mereka membuka posisi hari Kamis maka sebelum Sabtu pagi mereka akan menutup posisi mereka karena mereka tidak menyukai menunggu hingga hari senin dimana pola dan trend baru sedang terjadi.
Nah para Day Trader ini biasanya menggunakan time frame 4H atau 1H sebagai penentu long term trendnya. Sedangkan untuk eksekusi harian mereka lebih suka menggunakan time frame 15M.
Dikarenakan time frame dan waktu trading yang singkat, target profit mereka pun tidaklah terlalu besar. Hanya ada dalam kisaran dibawah 100 points. Kebanyakan adalah seKitar 30-50 points. Namun justru dikarenakan target profit mereka tidak terlalu besar maka mereka dapat melakukan pembukaan posisi beberapa kali dalam satu harinya. Bahkan Saya pernah bertemu dengan seorang day trader yang bertrading hingga 13 lot dalam satu hari padahal deposit awal yang dia masukkan hanya sebesar $500!! Ini tergolong day trader yang sangat aktif.
Manfaat lain ketika Anda melakukan trading dengan pola day trader adalah pada banyaknya kesempatan yang bisa diambil. Dikarenakan target profit yang dikejar tidak lebih dari 100 points, kesempatan ini dapat timbul hampir setiap hari diberbagai jenis pasangan mata uang utama. Jikalau Anda cukup pAndai, entahkah harga sedang berada dalam gelombang naik atau turun, seorang day trader mampu mendapatkan profit dari
Kekurangan dalam trading dengan pola seperti ini tentu saja ada. Jika pada seorang Swinger kelebihannya ada pada mudahnya pengontrolan posisi dah harga, hal ini justru menjadi kendala seorang day trader. Seorang day trader harus cukup kuat memantau pergerakan harga beberapa kali setiap harinya. Jikalau tidak demikian mereka dapat kehilangan kesempatan mereka dalam pembukaan posisi. Hal in berimbas pada besarnya kemungkinan seorang day trader mengalami tekanan psikologis yang diakibatkan perubahan harga dari detik ke detik. Anda yang sudah pernah membuka real account atau sedang menjalankan real account tahu maksud Saya. Pada real account, titik psikologis memegang peranan yang sangat penting jauh melebihi tekanan mana pun.
Kekurangan lainnya adalah pada kelebihan seorang day trader yaitu derajat keaktifannya. Semakin aktif seseorang membuka posisi maka resiko yang ditempuh juga akan semakin besar. Jadi alih-alih mendapatkan profit, seorang day trader yang tidak mahir membaca grafik acapkali mengalami loss dalam jumlah cukup besar dalam waktu yang singkat.
Pola trading terakhir yang perlu diketahui adalah tipe Scalping. Scalping berasal dari bahasa Inggris (scalp) yang artinya adalah kutu loncat. Nah trading dengan tipe scalping memang kurang lebih menganut paham ini. Tanpa bermaksud merendahkan para Scalper dunia, mereka seringkali memanfaatkan situasi pergerakan harga yang sangat kecil dan tiada artinya bagi seorang Swinger. Bagi mereka, keuntungan 10-15 points sehari adalah sudah cukup yang penting adalah stablitasnya.
Maksudnya begini: Dengan mengambil keuntungan sekecil itu, para Scalper berpandangan bahwa hal tersebut jauh lebih mudah dibandingkan mengejar keuntungan 100 points dalam satu kali tradenya. Seringkali mereka juga mengambil jumlah lot yang jauh lebih banyak untuk satu kali pembukaan posisi dibandingkan para trader kebanyakan. Andaikata dengan modal $2000 seorang Swinger membuka lot hanya sebanyak 2 lot dalam satu kali transaksi, para Scalper dapat membuka posisi hingga 5 kali lipatnya! Bagaimana jika terjadi margin call? Nah titik margin call itu bagi mereka adalah titik Stop Loss mereka! Namun sebaliknya ketika profit sebesar 10 points mereka peroleh, bayangkan saja 10 x 5 = 50 lot. Sama bukan dengan seorang day trader? Tapi kali ini jauh lebih mudah karena hanya mengincar 10 points saja. Belum lagi dikarenakan hanya mengincar profit 10 points saja, mereka dapat membuka posisi berkali-kali hingga puluhan kali dalam satu hari. Hmm… betapa aktifnya mereka!
Seorang scalper biasanya menggunakan time frame 1H dan 5M dalam trading mereka. 1H berguna untuk menentukan major trend yang sedang terjadi sedangkan 5M digunakan sebagai penentu eksekusi.
O ya, bagi seorang scalper, spread sangat penting peranannya bagi mereka.
Kelebihan dari trading dengan model seperti ini adalah mudahnya Kita mendapatkan profit yang Kita kejar. Pergerakan 10 points bahkan dapat dicapai ketika pasar sedang sangat-sangat sepi dan bursa
Kekurangannya?
Kalau begitu bagaimana kalau SL Kita tentukan sebesar 30 points? Bukankah jadi lebih mudah mencapai profit sementara SL menjadi jauh lebih longgar? Benar. Namun 3 x Anda profit dalam 1x loss saja semuanya sudah impas.
Nah kalau Scalping tanpa SL bagaimana? Ini juga tidak kalah sulitnya. Memang akan jauh lebih mudah mencapai profit. Tapi coba bayangkan Anda harus menunggu berhari-hari karena posisi Anda terfloating negatif tapi ketika Anda profit Anda hanya mengambil 10 Points saja! Bukankah itu aneh? Resiko yang Kita tanggung adalah sampai tingkat Margin Call dimana nyaris semua dana Kita hilang tetapi keuntungan yang Kita ambil hanya 10 points! Benar-benar tidak masuk akal.
Ok itu adalah berbagai macam metode trading yang digunakan para trader di dunia. Perlu dipahami disini bahwa tidak ada satupun metode trading yang telah disebutkan diatas lebih baik dibandingkan metode lainnya. Setiap metode memiliki orang-orang suksesnya sendiri yang telah mencoba metode tersebut bertahun-tahun. Namun juga ada saja yang merugi karenanya.
Kunci disini adalah menemukan metode trading yang tepat bagi diri Anda sendiri. Coba tanyakan pada diri Anda sendiri berapa banyak waktu dan modal yang Anda miliki? Apakah Anda seorang yang sibuk dalam pekerjaan sehari-hari? Jika ya maka bergabunglah dengan para Swingers. Atau jika Anda senang dengan sebuah petualangan, bergabunglah dengan Scalpers. Tidak ada masalah sama sekali. Sepanjang itu sesuai dengan kepribadian Anda maka itu akan benar-benar berguna.
Yang perlu ditekankan disini adalah penggunaan multiple time frame akan sangat membantu Anda dalam menentukan kondisi yang sedang terjadi di market. Satu kunci sederhana dalam menentukan time frame adalah: time frame yang lebih kecil selalu akan menuruti time frame yang lebih besar. Ini penting untuk Anda pahami. Andaikata Anda menemukan grafik H1 Anda menunjukkan arah turun dan sebaliknya D1 Anda menunjukkan arah naik maka adalah baik untuk menunggu sampai keduanya searah. Atau jikalau Anda pun memaksa untuk membuka posisi maka ikutilah time frame yang lebih besar! Karena dalam hitungan beberapa jam kedepan harga memang akan turun tetapi dalam hitungan hari harga akan terus naik dan naik!
Hadapi Dengan Senyuman
by : Dewa
(*)
G Em
Hadapi dengan senyuman
Am
Semua yang terjadi
D
Biar terjadi...
Bm Em
Hadapi dengan tenang jiwa
Am D
Semua...kan baik-baik saja
(**)
G Em
Bila ketetapan Tuhan
Am
Sudah ditetapkan
D
Tetaplah sudah...
Bm Em
Tak ada yang bisa merubah
Am D
Dan takkan bisa berubah
Reff:
C Am
Relakanlah saja ini
Bm D
Bahwa semua yang terbaik
C Am
Terbaik untuk kita semua
Bm D
Menyerahlah untuk menang
Kembali ke (*), (**), Reff (2x)
Selasa, 25 Maret 2008
45 Ways to Avoid Losing Money Trading Forex
by Jimmy Young, CTA
1) Knowledge Deficiency – Most new FOREX traders don’t take the time to learn what drives currency rates (primarily fundamentals).
2) Overtrading - Trading often with tight stops and tiny profit targets will only make the broker rich. The desire to “just” make a few hundred dollars a day by locking in tiny profits whenever possible is a losing strategy.
3) Over leveraged - Leverage is a two way street. The brokers want you to use high leverage because that means more spread income because your position size determines the amount of spread income; the bigger the position the more spread income the broker earns.
4) Relying on Others – Real traders play a lone hand; they make their own decisions and don’t rely on others to make their trading decisions for them; there is no halfway; either trade for yourself or have someone else trade for you.
5) Stop Losses – Putting tight stop losses with retail brokers is a recipe for disaster. When you put on a trade commit to a reasonable stop loss limit that allows your trade a fair chance to develop.
6) Demo Accounts – Broker demo accounts are a shill game of sorts; they’re not as time sensitive as real accounts and therefore give the impression that time sensitive trading systems, such as short-term moving average crossovers can be consistently profitably traded; once you start dealing with real money, reality is quick to set in.
7) Trading During Off Hours – Bank FX traders, option traders, and hedge funds have a huge advantage during off hours; they can push the currencies around when no volume is going through and the end game is new traders get fleeced trying to trade signals. There is only one signal during off hours – stay out.
8) Trading a Currency, Not a Pair – Being right about a currency is half a trade; success or failure depends upon being right about the second currency that makes up the pair.
9) No Trading Plan - ‘Make money’ is not a trading plan. A trading plan is a blueprint for trading success; it spells out what you see your edge as being; if you don’t have an edge, you don’t have a plan, and likely you’ll wind up a statistic (part of the 95% of new traders that lose and quit).
10) Trading Against Prevailing Trend – There is a huge difference between buying cheaply on the way down and buying cheaply. What was a low price quickly becomes a high price when you’re trading against the trend.
11) Exiting Trades Poorly – If you put on a trade and it’s not working make sure you exit properly; don’t compound the damage. If you’re in a winning trade, don’t talk yourself out of the position because you’re bored or want to relieve stress; stress is a natural part of trading; get used to it.
12) Trading Too Short-term – If your profit target is less than 20 points don’t do the trade; the spread you pay to enter the trade makes the odds way against you when you go for these tiny profits.
13) Picking Tops and Bottoms - Looking for bargains works well at the supermarket but not trading foreign exchange; try to trade in the direction the price is going and your results will improve.
14) Being Too Smart – The most successful traders I know are high school graduates. They keep it simple and don’t look beyond the obvious; their results are excellent.
15) Not Trading Around News Time – Most of the big moves occur around news time. The volume is high and the moves are real; there is no better time to trade fundamentally or technically than when news is released; this is when the real money adjusts their positions and as a result the price changes reflect serious currency flow (compared to quiet times when Bank traders rule the market with their customer order flow).
16) Ignore Technical Condition – Determining whether the market is over-extended long or over-extended short is a key determinant of near time price action. Spike moves often occur when the market is all one way.
17) Emotional Trading – When you don’t pre-plan your trades essentially it’s a thought and not an idea; thoughts are emotions and a very poor basis for doing trades. Do people generally say intelligent things when they are upset and emotional? I don’t think so.
18) Lack of Confidence – Confidence only comes from successful trading. If you lose money early in your trading career it’s very difficult to gain true confidence. The trick is don’t go off half-cocked. Learn the business before you trade.
19) Lack of Courage to Take a Loss – There is nothing macho or gutsy about riding a loss, just stupidity and cowardice. It takes guts to accept your loss and wait for tomorrow to try again. Getting married to a bad position ruins lots of traders. The thing to remember is the market does crazy things often, so don’t get married to any one trade. It’s just a trade. One good trade will not make you a trading success; rather it’s monthly and annual performance that defines a good trader.
20) Not Focusing on the Trade at Hand – There is no room for fantasizing in successful trading. Counting up and mentally spending profits you haven’t made yet is mental masturbation and does you no good. Same with worrying about a loss that hasn’t happened yet. Focus on your position and have a reasonable stop loss in place at the time you do the trade. Then be like an astronaut – sit back and enjoy the ride. No sense worrying because you have no real control. The market will do what it wants to do.
21) Interpreting FOREX News Incorrectly – Fact is the press only has a very superficial understanding of the news they are reporting and tend to focus on one element and miss the point. Learn to read the source documents and understand it for real.
22) Lucky or Good – Your account balance changes don’t tell you the whole story about your trading. Fact is if you are taking a lot of risk and making money you will eventually crash and burn. Look at the individual trade details. Focus on your big loses and losing streaks. Ask yourself this, “If I had a couple of consecutive losing streaks or a couple of consecutive big losses, how would my account balance look?” Generally, traders making money without big daily losses have the best chance of sustaining positive performance. The others are accidents waiting to happen.
23) Too Many Charity Trades – When you make money on a well thought out trade don’t give back half on a whim. Invest your profits from good trades on the next good trade.
24) Courage Under Fire – When a policeman breaks down the door to a drug dealer’s apartment he is scared but he does it anyway. When a fireman climbs onto the roof of a burning building he is scared but does it anyway, and gets the job done. Same with trading. It’s ok to be scared but you have to pull the trigger. No trigger – no trades – no profits – no trader.
25) Quality Trading Time – I suggest 3 hours a day of quality, focused trading time. That’s about all your brain allows. When you are trading, be 100% focused. Half way is bullshit - it doesn’t work. Don’t even think that time spent in front of the computer watching the rates has any correlation to profitability - it doesn’t. Spend less time but when you’re trading, be 100% focused on trading.
26) Rationalizing – Killer. Absolute Killer. Put your trade on and let it run. If it hits your reasonable pre-determined stop, you’re out. Think of yourself as a prizefighter. You just got knocked out. Moving your stop is like getting up after being crushed with a knockout blow. It’s pointless. Things will only get worse. Don’t ignore the obvious. You’re wrong – get out. Come back the next day and try again. A small loss will not hurt you - a catastrophic loss will.
27) Mixing Apples and
28) Avoiding the Hard Trades – Bank FX traders have an axiom “the harder the trade is to do the better the trade”. This I learned from experience. When I needed to buy EURUSD and it was hard to get them, that’s when it’s necessary to pay up and get the business done. When it’s easy to get them, then sit back and wait for better levels. So if you are trying to get into a trade, or more importantly get out of a trade, don’t putz around for a few points - get your business done.
29) Too Much Detail – If your trading more than 2 indicators then you need to clean house. Having many indicators stifles trading and finds reasons not to trade. A setup and a trigger is all you need.
30) Giving Up Too Easy – Your first trade of the day may not be your best but certainly it’s no reason to quit. I have a preset daily trading limit and I use it. You can’t make money by making excuses. Getting trades wrong is natural and should be expected.
31) Jumping the Gun – Don’t be penny wise and dollar foolish. Wait for your trade signal to be clear. Put on your trade and give it a decent size stop loss so that you don’t get knocked out by random noise.
32) Afraid to Take a Loss - trading is not personal, it’s business. Don’t think that a poor trade is a reflection on you. It could be you’re just ahead of your time or a commercial order hits the market and temporarily creates a small unexpected move. Again, place your stop beforehand and NEVER increase your pre-determined risk. If it’s going bad, it will probably get worse. I think that’s
33) Over-Relying on Risk Reward – There is zero advantage in risk reward. If you put a 20 point stop and a 60 point profit your chances are probably 3-1 that you will lose. Actually with the spread its more like 4 to 1 (from entry point if it goes down 17 points you lose, or up 63 - you win; 17/63 is close to 4-1).
34) Trading for Wrong Reasons – Because the EURUSD is going up is not in itself a reason to buy. Buying EURUSD because it’s not moving much is even worse. You’re paying the toll (spread) without even a hint that you will get a directional move. If you are bored, don’t trade; the reason you’re bored is there is no trade to do in the first place.
35) Rumors – Rumors are rumors almost 100% of the time. Think about where in the motion you heard the rumor. If EURUSD is up 50 points in last 15 minutes and the rumor is dollar negative, well - then you missed it. Whenever you in motion with the trade, determine where you are entering.
36) Trading Short-term Moving Average Crossovers – This is the money sucker of the century. When the shorter term moving average cross the longer term moving average, it only means that the average price in the short run is equal to the average price in the longer run. For the life of me, I cannot understand why this is bullish or bearish. Easy to set up on software, complete with lights, bells and whistles, and good for the seller getting thousands for the software but in terms of creating profit - it’s a zero.
37) Stochastic – Another money sucker. Personally I think this indicator is used backwards. When it first signals an overdone condition, that’s when I think the big spike in the “overdone” currency pair occurs. To be overbought means strong and oversold means weak. Try buying on the first sign of overbought and selling on the first sign of oversold. You’ll be with the trend and likely have identified a move with plenty of juice left.
38) Wrong Broker – A lot of FOREX brokers are horrible. Get a good one. Read forums and chats in several different places to get an unbiased opinion.
39) Simulated Results – Watch out for “black box” systems. These are trading systems that don’t divulge how the trade signals are generated. Great majority of them are absolute garbage. They show you a track record of extraordinary results but think about it. If you could build a trading system with half a dozen filters using the benefit of hindsight, couldn’t you too come up with a great system. Of course going forward is an entirely different story. High-speed number crunching capabilities allows for building great hindsight trading systems, so BEWARE.
40) Inconsistency – Every business (FOREX trading included) requires a business plan (trading plan). Unless you have taken the time to write down a set of rules that you can and will follow, it’s likely your trading will remain unfocused and directionless. Make a plan, have rules, follow them. Set goals that are realistic and you will achieve them.
41) Master of None – Focus on one currency for technical trading. Each currency has a unique way of trading and unless you get intimate with it, you will never truly understand its underlying idiosyncrasies. Don’t spread yourself too thin – focus, master one currency at a time.
42) Thinking Long Term – Don’t do it. Stay in the moment. Especially if you’re a day trader. It doesn’t matter what happens next week or next month. If you are trading with 30 to 50 point stops, restrict your thought process to what’s happening right now. That is not to stay the long-term trend is not important. It is to say the long-term trend will not always help you when your trading a significantly shorter time frame.
43) Overconfidence – Trading is simple but not easy. Statistics show 95% failure rate of those attempting to become traders. If you’re doing well, don’t take your success for granted. Always be on the lookout for ways to improve what you are already doing.
44) Getting Pumped Up – The trick is to maintain an even keel. When you are in a trade, you want to think exactly as you would if you didn’t have a trade on. To do this requires a relaxed disposition. This is not a football game. Don’t get psyched up. Relax and try to enjoy it.
45) Staying in the Game – I don’t recommend demo trading because traders learn bad habits when trading with play money. I also don’t think “letting it all hang out” right away is wise either. Start off doing trades and taking risk that is relatively small but still makes a difference to you if you win or lose. About a quarter to a third of what you expect to reach as your trading matures is reasonable.
Daftar e-Book Trading 2008 ( Koleksi )
A. E-book Trading
1. BrainTrading system 7.0
2. Winingsolution 9.1 trademanual
3. Bappebti, tugas dan fungsi
4. Money management, Real Trade
5. FXDD panduan
6. The e-book of Technical Market Indicators
7. Forex On-Line Manual For Successful Trading ( 2-book )
8. The Truth Abouut FIBONACCI TRADING
9. Feel Free To Print this Information Trading
10. The Pocketbook Of Economic Indicators
11. Resiko dan Manajemennya
12. Instal Fibo MT4 www.bisnis-solution.com
13. Tips untuk memperoleh profit/roi di Marketiva
14. Artikel Forex Trading
15. Cara Trading Online di Marketiva
16. Panduan Trading Valuta Asing di Marketiva
17. Aplikasi SMA
18. An Introducing to Swing Trading
19. FOREX study book for successful foreign exchange dealing
20. Forex Dalam Hukum Islam
21. Penjelasan Indikator-indikator Ekonomi Fundamental Analisis
22. 1-2-3 Introduction
23. 4 Hour MACD Forex Strategy
24. THE TUNNEL METHOD BY VEGAS FORWARD
25. Trik Trading Forex
26. Teknikal Analisa Forex-4
27. Teknik Analisa Forex-1
28. Teknik Analisa Forex-3
29. Trading In Mind
30. MANUAL CANDLESTICK versi 1.0 oleh Fabianto Wangsamulya
31. Cara Menghitung Pivot,Resistant dan Support
32. STOP LOSS
33. TRADE STRATEGY MANAGEMENT
34. The Pocketbook of Economic Indicators
35. Valas Online.Com
36. A Practical Guide To swing Trading
37. Trading In The Zone Part 1
38. Trading In The Zone Part 2
39. Rapid Fires Swing Trading
40. Online Tutorial Real Time Forex 1
41. Online Tutorial Real Time Forex Lanjutan 2
42. Trading With Dinapoli Levels 1
43. Trading With Dinapoli Levels 2
44. Trading With Dinapoli Levels 3
45. Trading With Dinapoli Levels 4 The End
46. Thomas DeMark’s Pivot Points Interpretation By Richard
47. Rapid Forex “Explosive Profits”
48. Tips Psikologis + Richie News
49. 7 Habits of a HIGHLY Successful Trader
50. Pengenalan Analisa Fundamental
51. Brain Trading @ System 7.0 Manual
52. Pengenalan Analisa Fundamental
53. WWW.eForexs.com
54. Non-Farm Payrolls
55. The Wizetraders Guide To Effective Day Trading
56. Intraday For NewBies Versi 1.0
57.
58. The Slingshot Trading Method
59. Forex Profits
60. Scalping The NASDAQ E-mini Futures
61. Data adxws 5
62. Real Time FOREX
63. The candlestick
64. Money Flow Index
65. Introduction Forex
66. Forex Scalping
67. STRATEGY EMA PELANGI + Yahoo Messengers
68. Author Pedro V.Marcal,Snr
69. Dasar-dasar Forex Trading ( gainscope ) + course MQL4
70. Trading For A Living in The Forex Markets
B. E-book Lain-lain
1. Investasi Hyip dengan aman
2. Nokia ponsel
3. I Gede Prama MBA, keberhasilan Berawal dari Keyakinan
dan masih banyak e-book2 lainnya mengenai forex dan segala sesuatu tips dan trik di dunia maya ini, bila ingin mendapatkannya bisa menghubungi salah satu dari kami...