Search Engine Optimization

Rabu, 26 Maret 2008

Trading dengan Time Frame

by : belajarforex. com


Kalau diperhatikan baik-baik maka Anda akan menemukan bahwa pada berbagai grafik yang ditampilkan digunakan berbagai time frame yang berbeda. Kadang digunakan timeframe D1 (daily) atau kadang digunakan H1 (1 jam). Apakah maksudnya? Nah dalam trading, seringkali Kita tidak hanya cukup menggunakan satu grafik saja untuk satu mata pasangan mata uang yang dimana Kita bertrading. Adalah bijaksana melakukan trading dengan multiple time frame.


Penggunaan time frame yang beragam akan membantu Kita untuk menentukan 2 hal yaitu:

· Trend global jangka panjang yang sedang terjadi

· Waktu yang tepat untuk melakukan eksekusi Buy/ Sell

Kedua hal diatas merupakan bagian krusial dalam bertrading. Bayangkan jika Anda tidak mengetahui trend jangka panjang yang sedang terjadi. Dan karena grafik 1 jam atau 15 menit Anda menunjukkan trend sedang mengarah ke downtrend lalu Kita membuka posisi sell. Sementara padahal trend dalam jangka panjang menunjukkan harga sedang mengalami kenaikan. Nah apakah yang akan terjadi?

Dalam jangka waktu singkat (beberapa jam kedepan) apabila analisa teknikal Anda cukup valid mungkin posisi Anda akan profit namun tidak jika Anda menahan posisi Anda hingga berhari-hari misalnya. Dikarenakan dalam trend harian harga menunjukkan arah naik maka secara perlahan posisi profit Anda akan segera berubah menjadi minus. Celakanya lagi apabila Anda tidak menggunakan Stop Loss maka besar kemungkinan Margin Call akan terjadi. Sampai disini kerepotan besar akan segera datang termasuk efek-efek sosial yang timbul karena Anda mengalami loss.

Nah disinilah pentingnya Kita menggunakan multiple time frame dalam bertrading. Kebanyakan trader menggunakan time frame yang lebih besar untuk menentukan trend jangka panjang seperti 4h (4 jam) atau D1 (harian). Sedangkan untuk menentukan pengambilan posisi maka Anda memerlukan time frame yang lebih pendek bisa 15M (15 minutes) atau juga H1 (1 jam). Nah perkara mana yang digunakan, semuanya bergantung dengan cara trading Anda. Setiap orang memiliki siklus trading yang berbeda-beda. Ada yang membuka posisi dan setelah berhari-hari bahkan bisa sampai sebulan baru posisinya ditutup (ini dinamakan swing trader) atau ada juga yang hanya dalam hitungan jam posisinya sudah dibuka dan ditutup berkali-kali. Mari Kita pelajari satu persatu.


Swing Trader, Day Trader and Scalper

Seperti telah diterangkan diatas bahwa setiap orang memiliki siklus tradingnya sendiri-sendiri. Beberapa orang dikarenakan keterbatasaan waktunya tidak dapat melihat harga setiap saat (seperi Saya…) sehingga memilih untuk bersikap lebih pasif seperti layaknya kebijakan seoarang Warren Buffet.

Ada juga beberapa orang yang memiliki waktu dan akses yang cukup sehingga memungkinkannya untuk memantau pergerakan harga dan mencoba mengambil profit semaksimal mungkin dalam dunia forex. Dengan demikian dia mencoba tradingnya dengan membuka posisi harian.

Swing Trader merupakan mereka yang memutuskan trading dengan cara yang pertama. Para Swing trader cenderung untuk menahan posisinya hingga berhar-hari hingga berbulan-bulan. Bahkan ada yang menahan posisinya hingga satu tahun! Trader dengan pola seperti ini cenderung untuk menunggu sampai harga berada pada posisi terbaiknya baru kemudian membidik dengan membuka sejumlah lot dan menempatkan target profit cukup besar. Biasanya mereka membuka posisi hanya pada kondisi yang sangat ekstrim dimana harga sudah sangat tinggi atau harga sudah sangat rendah menurut history pergerakan dalam beberapa minggu terakhir. Dikarenakan kondisi demikian tidak terlalu sering terjadi maka sekali mereka mendapatkan kesempatan tersebut maka target yang dikejar pun sangat besar dan juga diimbangi dengan dana yang cukup untuk menahan pergerakan harga karena biasanya mereka menentukan titik Stop Loss yang juga lumayan besar. Itu sebabnya para Swinger seringkali memulai trading mereka dengan modal lumayan seKitar $3000 untuk sebuah mini trading.

Para Swinger lebih sering menggunakan time frame harian atau 4h untuk menentukan trend jangka panjang mereka. Untuk pengambilan keputusan Buy atau Sell, biasanya mereka cukup menggunakan grafik 1h saja. Maksudnya begini: pada saat mereka hendak mencari saat yang pas untuk membuka posisi maka mereka akan membuka chart 1D atau 4H mereka. Kemudian mereka menentukan trend apakah yang sedang terjadi ketika pada grafik 1D tersebut. Jika trend menunjukkan situasi dengan menuju uptrend maka mereka hanya akan mencari posisi Buy dan tidak akan membuka posisi sell sama sekali.

Selanjutnya mereka akan mencari waktu yang tepat untuk membuka posisi. Caranya adalah dengan menunggu grafik H1 berada pada arah yang sama dengan D1. Artinya jika D1 menunjukkan arah naik maka Swinger akan menunggu waktu dimana H1 juga menunjukkan arah yang naik. Setelah itu posisi Buy pun dilakukan. Ketika mereka masuk maka biasanya mereka akan menentukan berapa target profit mereka. Rata-rata trader dengan tipe seperti ini akan mengejar target profit di atas 100 points sehingga membutuhkan beberapa hari hingga beberapa minggu untuk mencapainya.

Hal lainnya yang perlu diketahui adalah para Swinger ini bahkan tidak segan-segan melakukan aksi counter trend hanya untuk mengambil pembukaan posisi. Misalnya ketika harga sudah mencapai daerah jenuhnya (katakanlah Overbought) maka mereka tidak takut untuk mengambil posisi Sell meskipun trend kenaikan belum berakhir. Anggapan mereka adalah demi menghemat waktu dikarenakan mereka kebanyakan tidak menyukai memantau grafik mereka terus-terusan. Itu sebabnya mereka memiliki modal yang cukup besar untuk menahan pergerakan harga demikian dengan asumsi bahwa tidak lama lagi harga akan bergerak turun meskipun pada saat ini masih sedang dalam trend naik.

Kelebihan dari bertrading dengan model seperti ini adalah pertama ada pada analisa yang relatif lebih mudah. Perlu diketahui bahwa semakin besar time frame yang Kita gunakan maka akan semakin mudah bagi Kita untuk memprediksi pergerakan harga. Sebaliknya semakin kecil time frame yang digunakan maka akan semakin sulit bagi Kita untuk memprediksi pergerakan dengan benar. Hal ini dikarenakan dengan time frame yang lebih kecil grafik seringkali lebih bergerigi (whipsaw) sehingga sulit membaca trend utamanya.

Kemudahan lainnya adalah pada sisi tekanan psikologis. Dikarenakan para Swinger menggunakan time frame yang lumayan besar maka biasanya mereka tidak perlu memantau pergerakan grafik setiap jam atau setiap menit. Cukup hanya sekali dalam satu hari pun tidak masalah. Akibatnya mereka akan lebih nyaman secara psikologis dan terhindar dari tekanan pasar di setiap pergerakannya. Well happier life, isn’t it? Dan dengan alasan yang sama mereka pun biasanya dapat melakukan aktivitas sehari-hari mereka selain trading dengan baik.

Kekurangannya? Tentu saja ada! Kekurangan yang paling mendasar dalam bertrading dengan pola Swing seperti ini adalah di permasalahan modal. Anda tidak dapat melakukan Swing trading hanya dengan modal $500! Dikarenakan Stop Loss yang dikenakan cukup panjang maka biasanya mereka membutuhkan modal yang tidak sedikit untuk bertrading. Paling tidak $2000. Itu pun sudah sangat minimal sekali. Belum lagi jika mereka bermain tidak cukup hanya dengan 1 lot saja untuk satu kali pembukaan posisi, maka modal yang disertakan bisa mencapai beberapa kali lipat mulai $4000 bahkan hingga puluhan ribu Dollar.

Persoalan kedua dalam swing trading adalah ada pada kesempatan yang diperoleh. Seringkali para Swinger ini tidak dapat membuka posisi sementara trader tipe lain seperti Day Trader atau Scalper dapat menangguk keuntungan pada pergerakan yang ada. Penyebabnya adalah kesempatan bagi para Swinger jauh lebih sedikit dibanding para trader tipe lain. Itu disebabkan mereka harus menunggu harga berada pada kedua titik ekstrim untuk membuka posisi. Ketika harga sedang bermain di garis mediannya (garis tengah) maka mereka tidak dapat melakukan apa pun selain menunggu. Pekerjaan yang membosankan!

Day Trader merupakan trader dengan model harian. Biasanya trader tipe ini akan membuka posisinya dan menutup dihari yang sama. Paling lama hanya dalam kisaran beberapa hari dan sangat jarang melewati minggu yang berjalan. Maksudnya sebisa mungkin mereka akan menutup posisi mereka sebelum awal minggu berikutnya dimulai. Jadi jika mereka membuka posisi hari Kamis maka sebelum Sabtu pagi mereka akan menutup posisi mereka karena mereka tidak menyukai menunggu hingga hari senin dimana pola dan trend baru sedang terjadi.

Nah para Day Trader ini biasanya menggunakan time frame 4H atau 1H sebagai penentu long term trendnya. Sedangkan untuk eksekusi harian mereka lebih suka menggunakan time frame 15M.

Dikarenakan time frame dan waktu trading yang singkat, target profit mereka pun tidaklah terlalu besar. Hanya ada dalam kisaran dibawah 100 points. Kebanyakan adalah seKitar 30-50 points. Namun justru dikarenakan target profit mereka tidak terlalu besar maka mereka dapat melakukan pembukaan posisi beberapa kali dalam satu harinya. Bahkan Saya pernah bertemu dengan seorang day trader yang bertrading hingga 13 lot dalam satu hari padahal deposit awal yang dia masukkan hanya sebesar $500!! Ini tergolong day trader yang sangat aktif.

Ada banyak manfaat yang bisa diperoleh ketika seseorang melakukan day trader. Hal terutama adalah pada deposit awal yang dilakukan. Seorang day trader dapat memulai hanya dengan modal $1000 saja. Bahkan beberapa yang sudah mahir bertrading mampu mengembangkan dananya hingga ratusan persen dalam beberapa bulan padahal mereka memulai hanya dari sebesar $500 saja. Meskipun demikian memang tidak disarankan memulai trading hanya dengan modal $500 dikarenakan besarnya resiko yang mungkin terjadi jikalau Anda adalah seorang pemula. Bagaimana pun modal tidak bisa dibohongi. Apakah kalian setuju dengan Pak Guru anak-anak?

Manfaat lain ketika Anda melakukan trading dengan pola day trader adalah pada banyaknya kesempatan yang bisa diambil. Dikarenakan target profit yang dikejar tidak lebih dari 100 points, kesempatan ini dapat timbul hampir setiap hari diberbagai jenis pasangan mata uang utama. Jikalau Anda cukup pAndai, entahkah harga sedang berada dalam gelombang naik atau turun, seorang day trader mampu mendapatkan profit dari sana. Para day trader tidak terlalu memusingkan akan trend jangka panjang seperti seorang Swinger. Hal ini disebabkan bagi mereka trading adalah hari ini. Dengan melihat pergerakan hari ini maka itulah kondisi market yang bisa diambil. Itu sebabnya mereka menggunakan time frame yang relatif lebih pendek seperti 15M atau 10M.

Kekurangan dalam trading dengan pola seperti ini tentu saja ada. Jika pada seorang Swinger kelebihannya ada pada mudahnya pengontrolan posisi dah harga, hal ini justru menjadi kendala seorang day trader. Seorang day trader harus cukup kuat memantau pergerakan harga beberapa kali setiap harinya. Jikalau tidak demikian mereka dapat kehilangan kesempatan mereka dalam pembukaan posisi. Hal in berimbas pada besarnya kemungkinan seorang day trader mengalami tekanan psikologis yang diakibatkan perubahan harga dari detik ke detik. Anda yang sudah pernah membuka real account atau sedang menjalankan real account tahu maksud Saya. Pada real account, titik psikologis memegang peranan yang sangat penting jauh melebihi tekanan mana pun.

Kekurangan lainnya adalah pada kelebihan seorang day trader yaitu derajat keaktifannya. Semakin aktif seseorang membuka posisi maka resiko yang ditempuh juga akan semakin besar. Jadi alih-alih mendapatkan profit, seorang day trader yang tidak mahir membaca grafik acapkali mengalami loss dalam jumlah cukup besar dalam waktu yang singkat.

Pola trading terakhir yang perlu diketahui adalah tipe Scalping. Scalping berasal dari bahasa Inggris (scalp) yang artinya adalah kutu loncat. Nah trading dengan tipe scalping memang kurang lebih menganut paham ini. Tanpa bermaksud merendahkan para Scalper dunia, mereka seringkali memanfaatkan situasi pergerakan harga yang sangat kecil dan tiada artinya bagi seorang Swinger. Bagi mereka, keuntungan 10-15 points sehari adalah sudah cukup yang penting adalah stablitasnya.

Maksudnya begini: Dengan mengambil keuntungan sekecil itu, para Scalper berpandangan bahwa hal tersebut jauh lebih mudah dibandingkan mengejar keuntungan 100 points dalam satu kali tradenya. Seringkali mereka juga mengambil jumlah lot yang jauh lebih banyak untuk satu kali pembukaan posisi dibandingkan para trader kebanyakan. Andaikata dengan modal $2000 seorang Swinger membuka lot hanya sebanyak 2 lot dalam satu kali transaksi, para Scalper dapat membuka posisi hingga 5 kali lipatnya! Bagaimana jika terjadi margin call? Nah titik margin call itu bagi mereka adalah titik Stop Loss mereka! Namun sebaliknya ketika profit sebesar 10 points mereka peroleh, bayangkan saja 10 x 5 = 50 lot. Sama bukan dengan seorang day trader? Tapi kali ini jauh lebih mudah karena hanya mengincar 10 points saja. Belum lagi dikarenakan hanya mengincar profit 10 points saja, mereka dapat membuka posisi berkali-kali hingga puluhan kali dalam satu hari. Hmm… betapa aktifnya mereka!

Seorang scalper biasanya menggunakan time frame 1H dan 5M dalam trading mereka. 1H berguna untuk menentukan major trend yang sedang terjadi sedangkan 5M digunakan sebagai penentu eksekusi.

O ya, bagi seorang scalper, spread sangat penting peranannya bagi mereka. Para scalper sering kali mencari pialang dengan spread yang sangat kecil. Semakin kecil akan semakin baik dikarenakan bagi mereka selisih 1-2 points saja sangat penting artinya. Itu sebabnya mereka biasa bertrading pada pialang luar seperti GAIN Capital (bukan promosi lho hehehehe).

Kelebihan dari trading dengan model seperti ini adalah mudahnya Kita mendapatkan profit yang Kita kejar. Pergerakan 10 points bahkan dapat dicapai ketika pasar sedang sangat-sangat sepi dan bursa London dan Newyork sedang tutup! Keaktifan Kita membuka posisi juga tentunya jauh lebih besar dibandingkan seorang Day Trader apalagi Swinger. Modal yang disertakan juga tidak perlu besar-besar sekali. $1000 sudah lebih dari cukup. Bahkan $500 pun tidak masalah.

Kekurangannya? Ada. Permasalahan paling utama adalah menentukan titik Stop Loss yang akan diambil. Dengan target profit hanya 10 points maka jika Kita mau yang berimbang maka SL Kita pun harus sama besarnya yaitu 10 points. Tapi masalahnya sama seperti target 10 points dapat tercapai dengan mudah maka batas Stop Loss sebesar 10 points pun tidak kalah mudahnya.

Kalau begitu bagaimana kalau SL Kita tentukan sebesar 30 points? Bukankah jadi lebih mudah mencapai profit sementara SL menjadi jauh lebih longgar? Benar. Namun 3 x Anda profit dalam 1x loss saja semuanya sudah impas.

Nah kalau Scalping tanpa SL bagaimana? Ini juga tidak kalah sulitnya. Memang akan jauh lebih mudah mencapai profit. Tapi coba bayangkan Anda harus menunggu berhari-hari karena posisi Anda terfloating negatif tapi ketika Anda profit Anda hanya mengambil 10 Points saja! Bukankah itu aneh? Resiko yang Kita tanggung adalah sampai tingkat Margin Call dimana nyaris semua dana Kita hilang tetapi keuntungan yang Kita ambil hanya 10 points! Benar-benar tidak masuk akal.

Ok itu adalah berbagai macam metode trading yang digunakan para trader di dunia. Perlu dipahami disini bahwa tidak ada satupun metode trading yang telah disebutkan diatas lebih baik dibandingkan metode lainnya. Setiap metode memiliki orang-orang suksesnya sendiri yang telah mencoba metode tersebut bertahun-tahun. Namun juga ada saja yang merugi karenanya.

Kunci disini adalah menemukan metode trading yang tepat bagi diri Anda sendiri. Coba tanyakan pada diri Anda sendiri berapa banyak waktu dan modal yang Anda miliki? Apakah Anda seorang yang sibuk dalam pekerjaan sehari-hari? Jika ya maka bergabunglah dengan para Swingers. Atau jika Anda senang dengan sebuah petualangan, bergabunglah dengan Scalpers. Tidak ada masalah sama sekali. Sepanjang itu sesuai dengan kepribadian Anda maka itu akan benar-benar berguna.

Yang perlu ditekankan disini adalah penggunaan multiple time frame akan sangat membantu Anda dalam menentukan kondisi yang sedang terjadi di market. Satu kunci sederhana dalam menentukan time frame adalah: time frame yang lebih kecil selalu akan menuruti time frame yang lebih besar. Ini penting untuk Anda pahami. Andaikata Anda menemukan grafik H1 Anda menunjukkan arah turun dan sebaliknya D1 Anda menunjukkan arah naik maka adalah baik untuk menunggu sampai keduanya searah. Atau jikalau Anda pun memaksa untuk membuka posisi maka ikutilah time frame yang lebih besar! Karena dalam hitungan beberapa jam kedepan harga memang akan turun tetapi dalam hitungan hari harga akan terus naik dan naik!

Hadapi Dengan Senyuman

by : Dewa


(*)

G Em
Hadapi dengan senyuman
Am
Semua yang terjadi
D
Biar terjadi...
Bm Em
Hadapi dengan tenang jiwa
Am D
Semua...kan baik-baik saja

(**)

G Em
Bila ketetapan Tuhan
Am
Sudah ditetapkan
D
Tetaplah sudah...
Bm Em
Tak ada yang bisa merubah
Am D
Dan takkan bisa berubah

Reff:

C Am
Relakanlah saja ini
Bm D
Bahwa semua yang terbaik
C Am
Terbaik untuk kita semua
Bm D
Menyerahlah untuk menang

Kembali ke (*), (**), Reff (2x)

Selasa, 25 Maret 2008

45 Ways to Avoid Losing Money Trading Forex


by Jimmy Young, CTA

1) Knowledge Deficiency – Most new FOREX traders don’t take the time to learn what drives currency rates (primarily fundamentals).

2) Overtrading - Trading often with tight stops and tiny profit targets will only make the broker rich. The desire to “just” make a few hundred dollars a day by locking in tiny profits whenever possible is a losing strategy.

3) Over leveraged - Leverage is a two way street. The brokers want you to use high leverage because that means more spread income because your position size determines the amount of spread income; the bigger the position the more spread income the broker earns.

4) Relying on Others – Real traders play a lone hand; they make their own decisions and don’t rely on others to make their trading decisions for them; there is no halfway; either trade for yourself or have someone else trade for you.

5) Stop Losses – Putting tight stop losses with retail brokers is a recipe for disaster. When you put on a trade commit to a reasonable stop loss limit that allows your trade a fair chance to develop.

6) Demo Accounts – Broker demo accounts are a shill game of sorts; they’re not as time sensitive as real accounts and therefore give the impression that time sensitive trading systems, such as short-term moving average crossovers can be consistently profitably traded; once you start dealing with real money, reality is quick to set in.

7) Trading During Off Hours – Bank FX traders, option traders, and hedge funds have a huge advantage during off hours; they can push the currencies around when no volume is going through and the end game is new traders get fleeced trying to trade signals. There is only one signal during off hours – stay out.

8) Trading a Currency, Not a Pair – Being right about a currency is half a trade; success or failure depends upon being right about the second currency that makes up the pair.

9) No Trading Plan - ‘Make money’ is not a trading plan. A trading plan is a blueprint for trading success; it spells out what you see your edge as being; if you don’t have an edge, you don’t have a plan, and likely you’ll wind up a statistic (part of the 95% of new traders that lose and quit).

10) Trading Against Prevailing Trend – There is a huge difference between buying cheaply on the way down and buying cheaply. What was a low price quickly becomes a high price when you’re trading against the trend.

11) Exiting Trades Poorly – If you put on a trade and it’s not working make sure you exit properly; don’t compound the damage. If you’re in a winning trade, don’t talk yourself out of the position because you’re bored or want to relieve stress; stress is a natural part of trading; get used to it.

12) Trading Too Short-term – If your profit target is less than 20 points don’t do the trade; the spread you pay to enter the trade makes the odds way against you when you go for these tiny profits.

13) Picking Tops and Bottoms - Looking for bargains works well at the supermarket but not trading foreign exchange; try to trade in the direction the price is going and your results will improve.

14) Being Too Smart – The most successful traders I know are high school graduates. They keep it simple and don’t look beyond the obvious; their results are excellent.

15) Not Trading Around News Time – Most of the big moves occur around news time. The volume is high and the moves are real; there is no better time to trade fundamentally or technically than when news is released; this is when the real money adjusts their positions and as a result the price changes reflect serious currency flow (compared to quiet times when Bank traders rule the market with their customer order flow).

16) Ignore Technical Condition – Determining whether the market is over-extended long or over-extended short is a key determinant of near time price action. Spike moves often occur when the market is all one way.

17) Emotional Trading – When you don’t pre-plan your trades essentially it’s a thought and not an idea; thoughts are emotions and a very poor basis for doing trades. Do people generally say intelligent things when they are upset and emotional? I don’t think so.

18) Lack of Confidence – Confidence only comes from successful trading. If you lose money early in your trading career it’s very difficult to gain true confidence. The trick is don’t go off half-cocked. Learn the business before you trade.

19) Lack of Courage to Take a Loss – There is nothing macho or gutsy about riding a loss, just stupidity and cowardice. It takes guts to accept your loss and wait for tomorrow to try again. Getting married to a bad position ruins lots of traders. The thing to remember is the market does crazy things often, so don’t get married to any one trade. It’s just a trade. One good trade will not make you a trading success; rather it’s monthly and annual performance that defines a good trader.

20) Not Focusing on the Trade at Hand – There is no room for fantasizing in successful trading. Counting up and mentally spending profits you haven’t made yet is mental masturbation and does you no good. Same with worrying about a loss that hasn’t happened yet. Focus on your position and have a reasonable stop loss in place at the time you do the trade. Then be like an astronaut – sit back and enjoy the ride. No sense worrying because you have no real control. The market will do what it wants to do.

21) Interpreting FOREX News Incorrectly – Fact is the press only has a very superficial understanding of the news they are reporting and tend to focus on one element and miss the point. Learn to read the source documents and understand it for real.

22) Lucky or Good – Your account balance changes don’t tell you the whole story about your trading. Fact is if you are taking a lot of risk and making money you will eventually crash and burn. Look at the individual trade details. Focus on your big loses and losing streaks. Ask yourself this, “If I had a couple of consecutive losing streaks or a couple of consecutive big losses, how would my account balance look?” Generally, traders making money without big daily losses have the best chance of sustaining positive performance. The others are accidents waiting to happen.

23) Too Many Charity Trades – When you make money on a well thought out trade don’t give back half on a whim. Invest your profits from good trades on the next good trade.

24) Courage Under Fire – When a policeman breaks down the door to a drug dealer’s apartment he is scared but he does it anyway. When a fireman climbs onto the roof of a burning building he is scared but does it anyway, and gets the job done. Same with trading. It’s ok to be scared but you have to pull the trigger. No trigger – no trades – no profits – no trader.

25) Quality Trading Time – I suggest 3 hours a day of quality, focused trading time. That’s about all your brain allows. When you are trading, be 100% focused. Half way is bullshit - it doesn’t work. Don’t even think that time spent in front of the computer watching the rates has any correlation to profitability - it doesn’t. Spend less time but when you’re trading, be 100% focused on trading.

26) Rationalizing – Killer. Absolute Killer. Put your trade on and let it run. If it hits your reasonable pre-determined stop, you’re out. Think of yourself as a prizefighter. You just got knocked out. Moving your stop is like getting up after being crushed with a knockout blow. It’s pointless. Things will only get worse. Don’t ignore the obvious. You’re wrong – get out. Come back the next day and try again. A small loss will not hurt you - a catastrophic loss will.

27) Mixing Apples and Oranges – Have you ever done this? You see the EURUSD trading higher so you buy GBPUSD because it “hasn’t moved yet”. That’s a mistake. Most of the time the reason the GBPUSD hasn’t moved yet is because it’s already overbought or some 4:30am UK news was bearish. Don’t mix apples and oranges. If EURUSD looks bid, buy EURUSD.

28) Avoiding the Hard Trades – Bank FX traders have an axiom “the harder the trade is to do the better the trade”. This I learned from experience. When I needed to buy EURUSD and it was hard to get them, that’s when it’s necessary to pay up and get the business done. When it’s easy to get them, then sit back and wait for better levels. So if you are trying to get into a trade, or more importantly get out of a trade, don’t putz around for a few points - get your business done.

29) Too Much Detail – If your trading more than 2 indicators then you need to clean house. Having many indicators stifles trading and finds reasons not to trade. A setup and a trigger is all you need.

30) Giving Up Too Easy – Your first trade of the day may not be your best but certainly it’s no reason to quit. I have a preset daily trading limit and I use it. You can’t make money by making excuses. Getting trades wrong is natural and should be expected.

31) Jumping the Gun – Don’t be penny wise and dollar foolish. Wait for your trade signal to be clear. Put on your trade and give it a decent size stop loss so that you don’t get knocked out by random noise.

32) Afraid to Take a Loss - trading is not personal, it’s business. Don’t think that a poor trade is a reflection on you. It could be you’re just ahead of your time or a commercial order hits the market and temporarily creates a small unexpected move. Again, place your stop beforehand and NEVER increase your pre-determined risk. If it’s going bad, it will probably get worse. I think that’s Newton’s “body in motion tends to stay in motion…”

33) Over-Relying on Risk Reward – There is zero advantage in risk reward. If you put a 20 point stop and a 60 point profit your chances are probably 3-1 that you will lose. Actually with the spread its more like 4 to 1 (from entry point if it goes down 17 points you lose, or up 63 - you win; 17/63 is close to 4-1).

34) Trading for Wrong Reasons – Because the EURUSD is going up is not in itself a reason to buy. Buying EURUSD because it’s not moving much is even worse. You’re paying the toll (spread) without even a hint that you will get a directional move. If you are bored, don’t trade; the reason you’re bored is there is no trade to do in the first place.

35) Rumors – Rumors are rumors almost 100% of the time. Think about where in the motion you heard the rumor. If EURUSD is up 50 points in last 15 minutes and the rumor is dollar negative, well - then you missed it. Whenever you in motion with the trade, determine where you are entering.

36) Trading Short-term Moving Average Crossovers – This is the money sucker of the century. When the shorter term moving average cross the longer term moving average, it only means that the average price in the short run is equal to the average price in the longer run. For the life of me, I cannot understand why this is bullish or bearish. Easy to set up on software, complete with lights, bells and whistles, and good for the seller getting thousands for the software but in terms of creating profit - it’s a zero.

37) Stochastic – Another money sucker. Personally I think this indicator is used backwards. When it first signals an overdone condition, that’s when I think the big spike in the “overdone” currency pair occurs. To be overbought means strong and oversold means weak. Try buying on the first sign of overbought and selling on the first sign of oversold. You’ll be with the trend and likely have identified a move with plenty of juice left.

38) Wrong Broker – A lot of FOREX brokers are horrible. Get a good one. Read forums and chats in several different places to get an unbiased opinion.

39) Simulated Results – Watch out for “black box” systems. These are trading systems that don’t divulge how the trade signals are generated. Great majority of them are absolute garbage. They show you a track record of extraordinary results but think about it. If you could build a trading system with half a dozen filters using the benefit of hindsight, couldn’t you too come up with a great system. Of course going forward is an entirely different story. High-speed number crunching capabilities allows for building great hindsight trading systems, so BEWARE.

40) Inconsistency – Every business (FOREX trading included) requires a business plan (trading plan). Unless you have taken the time to write down a set of rules that you can and will follow, it’s likely your trading will remain unfocused and directionless. Make a plan, have rules, follow them. Set goals that are realistic and you will achieve them.

41) Master of None – Focus on one currency for technical trading. Each currency has a unique way of trading and unless you get intimate with it, you will never truly understand its underlying idiosyncrasies. Don’t spread yourself too thin – focus, master one currency at a time.

42) Thinking Long Term – Don’t do it. Stay in the moment. Especially if you’re a day trader. It doesn’t matter what happens next week or next month. If you are trading with 30 to 50 point stops, restrict your thought process to what’s happening right now. That is not to stay the long-term trend is not important. It is to say the long-term trend will not always help you when your trading a significantly shorter time frame.

43) Overconfidence – Trading is simple but not easy. Statistics show 95% failure rate of those attempting to become traders. If you’re doing well, don’t take your success for granted. Always be on the lookout for ways to improve what you are already doing.

44) Getting Pumped Up – The trick is to maintain an even keel. When you are in a trade, you want to think exactly as you would if you didn’t have a trade on. To do this requires a relaxed disposition. This is not a football game. Don’t get psyched up. Relax and try to enjoy it.

45) Staying in the Game – I don’t recommend demo trading because traders learn bad habits when trading with play money. I also don’t think “letting it all hang out” right away is wise either. Start off doing trades and taking risk that is relatively small but still makes a difference to you if you win or lose. About a quarter to a third of what you expect to reach as your trading matures is reasonable.

Daftar e-Book Trading 2008 ( Koleksi )


A. E-book Trading

1. BrainTrading system 7.0

2. Winingsolution 9.1 trademanual

3. Bappebti, tugas dan fungsi

4. Money management, Real Trade

5. FXDD panduan

6. The e-book of Technical Market Indicators

7. Forex On-Line Manual For Successful Trading ( 2-book )

8. The Truth Abouut FIBONACCI TRADING

9. Feel Free To Print this Information Trading

10. The Pocketbook Of Economic Indicators

11. Resiko dan Manajemennya

12. Instal Fibo MT4 www.bisnis-solution.com

13. Tips untuk memperoleh profit/roi di Marketiva

14. Artikel Forex Trading

15. Cara Trading Online di Marketiva

16. Panduan Trading Valuta Asing di Marketiva

17. Aplikasi SMA

18. An Introducing to Swing Trading

19. FOREX study book for successful foreign exchange dealing

20. Forex Dalam Hukum Islam

21. Penjelasan Indikator-indikator Ekonomi Fundamental Analisis

22. 1-2-3 Introduction

23. 4 Hour MACD Forex Strategy

24. THE TUNNEL METHOD BY VEGAS FORWARD

25. Trik Trading Forex

26. Teknikal Analisa Forex-4

27. Teknik Analisa Forex-1

28. Teknik Analisa Forex-3

29. Trading In Mind

30. MANUAL CANDLESTICK versi 1.0 oleh Fabianto Wangsamulya

31. Cara Menghitung Pivot,Resistant dan Support

32. STOP LOSS

33. TRADE STRATEGY MANAGEMENT

34. The Pocketbook of Economic Indicators

35. Valas Online.Com

36. A Practical Guide To swing Trading

37. Trading In The Zone Part 1

38. Trading In The Zone Part 2

39. Rapid Fires Swing Trading

40. Online Tutorial Real Time Forex 1

41. Online Tutorial Real Time Forex Lanjutan 2

42. Trading With Dinapoli Levels 1

43. Trading With Dinapoli Levels 2

44. Trading With Dinapoli Levels 3

45. Trading With Dinapoli Levels 4 The End

46. Thomas DeMark’s Pivot Points Interpretation By Richard

47. Rapid Forex “Explosive Profits”

48. Tips Psikologis + Richie News

49. 7 Habits of a HIGHLY Successful Trader

50. Pengenalan Analisa Fundamental

51. Brain Trading @ System 7.0 Manual

52. Pengenalan Analisa Fundamental

53. WWW.eForexs.com

54. Non-Farm Payrolls

55. The Wizetraders Guide To Effective Day Trading

56. Intraday For NewBies Versi 1.0

57. A Simple Way to Trade the 2-minute S&P

58. The Slingshot Trading Method

59. Forex Profits

60. Scalping The NASDAQ E-mini Futures

61. Data adxws 5

62. Real Time FOREX

63. The candlestick

64. Money Flow Index

65. Introduction Forex

66. Forex Scalping

67. STRATEGY EMA PELANGI + Yahoo Messengers

68. Author Pedro V.Marcal,Snr

69. Dasar-dasar Forex Trading ( gainscope ) + course MQL4

70. Trading For A Living in The Forex Markets

B. E-book Lain-lain

1. Investasi Hyip dengan aman

2. Nokia ponsel

3. I Gede Prama MBA, keberhasilan Berawal dari Keyakinan



dan masih banyak e-book2 lainnya mengenai forex dan segala sesuatu tips dan trik di dunia maya ini, bila ingin mendapatkannya bisa menghubungi salah satu dari kami...

Penjelasan Tentang Beberapa Data Market ( News )

All Industries Index

Indeks ini menunjukkan pergerakan harga untuk kombinasi harga yang telah di-adjust

(disesuaikan) terlebih dahulu dari semua indeks perindustrian.

Average Hourly Earnings

Tingkat pertumbuhan antara tingkat rata-rata per jam dalam satu bulan dan tingkat pertumbuhan

upah, sehingga dapat pula dijadikan indikator inflasi. Tingkat per tahunnya juga penting disimak

untuk memberikan gambaran trend jangka panjang.

Business Inventories

Angka persediaan barang yang telah diproduksi namun belum terjual. Merupakan salah satu

komponen dalam perhitungan GDP dan dapat memberikan petunjuk penting mengenai arah

perekonomian di masa yang akan datang.

CBI Survey

Organisasi pengusaha terbesar di Inggris, memfokuskan pada menciptakan mempertahankan

kondisi ideal bagi kompetisi dan kemakmuran yang optimal bagi semua. CBI menerbitkan survei

tiap bulan dan empat bulan sekali terhadap penilaian pada sektor jasa dan manufaktur masa lalu,

saat ini, dan yang akan datang. Indeks yang dihasilkan menunjukan pandangan responden untuk

berbagai hal seperti output, penjualan, harga, investasi, dan permintaan ekspor/impor.

Current Account

Adalah selisih antara total ekspor dan impor barang, jasa, dan transfer. Merupakan bagian

dari neraca perdagangan. Dalam perhitungannya, Current Account tidak mencakup transaksitransaksi

asset finansial dan kewajiban (hutang). Data ini merupakan indikator tren

perdagangan luar negeri.

Consumer Confidence

Data ini mengukur tingkat optimisme konsumen terhadap performa perekonomian. Pada

umumnya, Consumer Confidence akan tinggi jika tingkat pengangguran rendah dan GDP

tinggi. Data (perubahan) per bulan ini dianggap tidak berdampak signifikan pada tren secara

keseluruhan.

Durable Goods Orders

Adalah data yang menghitung volume (dalam dollar) pesanan dan pengiriman barang-barang

yang termasuk kategori tahan lama (barang yang usia manfaatnya 3 tahun atau lebih).

Existing Home Sales

Adalah sebuah laporan regional mengenai aktivitas penjualan kembali rumah.

Factory Orders

Adalah data yang menghitung nilai (dalam dollar) pesanan (order) baru barang-barang tahan

lama (durable) dan tak tahan lama (non-durable). Data ini memberikan laporan yang lebih

lengkap daripada data Durable Goods Orders yang dirilis satu atau dua minggu lebih awal.

Data pesanan barang ini memberikan gambaran mengenai akan seberapa sibukkah sektor

industri dalam beberapa bulan ke depan untuk memenuhi pesanan tersebut. Sehingga otomatis

angka data yang lebih besar berarti semakin tingginya tingkat permintaan pasar.

Gross Domestic Product (GDP)

Mengukur nilai market barang-barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara, tanpa

mempertimbangkan kebangsaan perusahaan yang menghasilkan barang atau jasa tersebut.

GDP terdiri dari 4 komponen utama yaitu: tingkat konsumsi, investasi, pembelian-pembelian oleh

pemerintah, dan total bersih ekspor.

Dirilis per kuarter, angka data ini menunjukkan persentase pertumbuhan dari kuarter

sebelumnya. Laporan GDP terbagi dalam 3 rilis: 1) advanced – rilis pertama; 2) preliminary –

revisi pertama; dan 3) final – revisi kedua dan terakhir. Revisi-revisi inilah yang biasanya

berdampak signifikan bagi market.

Help-wanted Index.

Adalah indeks yang menghitung jumlah lowongan pekerjaan yang diiklankan di 51 koran yang

tersebar di seluruh Amerika Serikat. Ketua Federal Reserve, Alan Greenspan, seringkali

membicarakan dan mengamati indeks ini, sebab indeks ini mampu memberikan kondisi bursa

tenaga kerja di AS saat ini.

Industrial Production & Manufacturing Production

Industrial Production adalah data bulanan yang mengukur total produksi dari seluruh pabrik,

pertambangan, dan perusahaan pelayanan publik (listrik, air, gas, transportasi, dan lain-lain).

Manufacturing Production, komponen terbesar dari data Industrial Production, dapat diprediksi

secara akurat dari total jam kerja dari laporan ketenagakerjaan. Salah satu kelemahan

terbesar dari data ini adalah dimasukkannya komponen tingkat produksi pelayanan publik

yang bisa sangat dipengaruhi oleh perubahan (contohnya perubahan cuaca).

Peningkatan yang melebihi perkiraan dari indikator ini diartikan sebagai naiknya tingkat inflasi,

yang pada gilirannya nanti akan menyebabkan turunnya harga-harga obligasi dan naiknya

tingkat suku bunga.

Institute for Supply Management (ISM) Index

Sebelumnya dikenal dengan NAPM, efektif berubah sejak Januari 2002.

Merupakan survei penting pada aktivitas manufaktur AS yang dilakukan oleh Institute for

Supply Management (ISM). Laporan biasanya dikeluarkan pada hari pertama kerja pada tiap

bulannya, menyediakan pandangan awal yang detail tentang sektor manufaktur sebelum

dikeluarkannya laporan employment lain.

Survei ini dikenal dengan keakuratan timeliness (jangka waktu) nya, luasnya informasi yang

ada, dan angka yang tertera pada headline-nya merupakan fungsi dari enam komponen

utama : pembayaran harga, order baru, supplier, pengantaran, produksi, inventaris, dan

employment. Perlu dicatat, ketiga komponen terakhir merefleksikan kekuatan supply

(penawaran), sementara tiga komponen sebelumnya merefleksikan kekuatan demand

(permintaan).

Dapat dilihat bagaimana trend relatif antara dua kelompok tersebut (supply dan demand)

menggambarkan balance antar dua kekuatan tersebut, dan hal ini memberikan pandangan

bagi kebijakan-kebijakan Federal Reserve.

IFO Survey

Survey utama Jerman tentang kondisi usaha. Diterbitkan per bulan oleh Institute for Economic

Research, salah satu lembaga riset terbesar di Jerman, indeks IFO secara umum dinilai sebagai

indicator penting tentang aktivitas perekonomian, dan terkenal kehandalannya dalam

mengindikasikan perubahan tren pada tingkat pertumbuhan perekonomian Jerman. Responden

survey ini meliputi lebih dari 7.000 perusahaan.

Leading Indicators

Adalah gabungan dari beberapa indikator ekonomi lainnya. Indeks ini disusun untuk

mendapatkan sinyal tentang tren perekonomian yang lebih up-to-date (terkini) dan konsisten.

M4 - Money Supply

Adalah data yang menghitung jumlah uang yang beredar dalam suatu perekonomian. Merupakan

jumlah dari:

• Jumlah uang yang beredar dalam bentuk koin maupun kertas;

• Jumlah pinjaman dari bank, kepada perseorangan, perusahaan dan bank-bank lain;

• Jumlah uang yang dipinjam oleh pemerintah.

Para pakar moneter meyakini bahwa Money Supply ini adalah indikator yang bagus untuk

memprediksi tingkat inflasi. Namun, korelasinya menjadi tidak dapat diandalkan sejak liberalisasi

finansial pada tahun 80’an.

Net Capital Flows

Adalah data yang menghitung selisih bersih dari total dana/modal yang masuk dan keluar.

Non-farm Payrolls

Jumlah tenaga kerja baru dari sektor non pertanian yang bekerja baik full-time maupun parttime

yang mendapat upah/gaji resmi dari lebih dari 500 perusahaan swasta maupun publik.

Net Capital Flows

Adalah data yang menghitung selisih bersih dari total dana/modal yang masuk dan keluar.

Personal Consumption Expenditures – PCE Kurang lebih sama dengan CPI, PCE adalah laporan

(lebih tepatnya bagian dari laporan Personal Income) yang dirilis oleh Biro Analisa Ekonomi

Departemen Perdagangan. PCE mengukur tingkat perubahan harga barang-barang dan jasa.

Komponen data ini terdiri dari pengeluaran-pengeluaran rumahtangga kontan maupun kredit

untuk semua jenis barang baik tahan lama, tidak tahan lama, maupun jasa.

Personal Consumption Expenditures --- PCE

Kurang lebih sama dengan CPI, PCE adalah laporan (lebih tepatnya bagian dari laporan

Personal Income) yang dirilis oleh Biro Analisa Ekonomi Departemen Perdagangan. PCE

mengukur tingkat perubahan harga barang-barang dan jasa. Komponen data ini terdiri dari

pengeluaran-pengeluaran rumahtangga kontan maupun kredit untuk semua jenis barang baik

tahan lama, tidak tahan lama, maupun jasa.

Purchasing Managers’ Index (PMI)

PMI merupakan indeks gabungan dari lima indikator utama, yang meliputi unsur: Order,

Tingkat Persediaan, Produksi, Pengiriman, dan Tenaga Kerja. Angka indeks di atas 50 berarti

industri mengalami ekspansi, di bawah 50 berarti mengalami kontraksi.

Indeks ini dinilai sebagai indikator penting dan dianggap indikator terbaik dalam mengukur

tingkat produksi. Indeks ini juga dapat mendeteksi tekanan inflasi dan aktivitas perindustrian.

Producer Price Index (PPI)

Adalah sekumpulan indeks yang menghitung tingkat perubahan harga jual barang dan jasa

pada periode waktu tertentu yang diterima oleh para produsen domestik. Singkatnya, PPI

mengukur tingkat perubahan harga dari perspektif penjual.

Tidak sebagus CPI dalam mengindikasi tekanan inflasi. Tetapi karena memasukkan

komponen barang-barang yang sedang dalam proses produksi, PPI seringkali dapat sekaligus

memperkirakan CPI.

Retail Sales

Data ini menghitung total penerimaan toko-toko ritel, tanpa memasukkan komponen

pengeluaran untuk sektor jasa di dalamnya. Data bulanan ini menunjukkan persentase

perubahan dari data bulan sebelumnya. Angka negatif menunjukkan jumlah penjualan

menurun dari penjualan bulan sebelumnya.

Real GDP

Para pakar makroekonomi cenderung lebih memperhatikan Real GDP sebab data ini juga

memperhitungkan tingkat inflasi, tidak sebagaimana halnya (Nominal) GDP yang hanya

merefleksikan tingkat perubahan harga-harga.

Trade Balance

Trade balance adalah selisih bersih dari nilai ekspor dan impor barang dan jasa suatu negara

dalam suatu periode tertentu. Angka positif menunjukkan surplus (ekspor melebihi impor),

negatif menunjukkan defisit (impor melebihi ekspor).

TICS / Foreign Purchases of US Securities

Adalah data yang menghitung jumlah arus modal yang masuk dari para investor asing.

Unemployment Rate

Adalah persentase dari mereka yang aktif mencari lowongan pekerjaan namun belum

mendapatkan pekerjaan. Meski merupakan data yang sangat umum dikenal (karena simple dan

ada implikasinya dengan politik), Unemployment Rate relatif kurang penting bagi market karena

dianggap kurang akurat (seringkali terlambat dalam memberikan sinyal perubahan tren

perekonomian).

Weekly Initial Jobless Claims

Adalah rata-rata per minggu jumlah klaim baru untuk mendapatkan tunjangan pengangguran.

Data ini menyediakan laporan yang up-to-date, meski juga seringkali keliru, tentang tren

perekonomian, dengan peningkatan (penurunan) pada data ini berpotensi mengindikasikan

terjadinya pelambatan (percepatan) tingkat pertumbuhan tenaga kerja.

Karena dirilis mingguan, data ini bisa menjadi sangat sensitif dan fluktuatif. Para analis lebih

memilih rata-rata pergerakan per 4 minggu dari data ini untuk mendapatkan hasil yang lebih

akurat.

ZEW Current Situation dan Economic Sentiment

Adalah hasil survey dari lembaga riset ZEW Jerman yang memberikan gambaran dan penilaian

mengenai kondisi perekonomian Jerman saat ini.

Apakah anda paham tentang forex?